Jangan Sia-siakan Waktumu Berbuat Baiklah Kepada Ibu Bapakmu

Sering kita mendengar kata-kata bijak ini " Waktu itu laksana pedang bermata dua" artinya apabila waktu itu kita manfaatkan dengan baik,  maka akan memberikan kepada kita keselamatan dunia dan akherat. Sebaliknya apabila kita tidak manfaatkan dengan baik maka akan membuat kita sengsara dunia dan akhirat. Hidup ini sangat singkat dan tentu kita sudah bisa merasakan bagaimana perjalanan hidup kita sampai sekarang. Tidak terasa sebagian keluarga kita sudah mulai hilang satu persatu. Ada yang sudah meninggal dan ada yang sudah pindah ketempat yang jauh. Bahkan kita sendiri barangkali sudah meninggalkan kampung halaman. Dan kita sudah jarang kembali. 

Waktu kecil dahulu masih terngiang-ngiang dipikiran kita. Apa yang kita lakukan waktu itu. Berbagai macam aktivitas yang kita lakukan waktu itu seperti main kelereng, main layang-layang, main petak umpet, memancing dan berbagai kegiatan lainnya yang kalau kita hitung semua akan panjang ceritanya. 

Kenangan kita sangat banyak mulai dari TK, SD, SMP, SMA, S1, S2 sampai S3. Semua tahapan itu memiliki kenangan tersendiri. Ada orang yang meninggalkan kampung halaman mulai dari SD dan mungkin sampai sekarang tidak kembali-kembali. Bahkan kedua orang tuanya sudah meninggal dia tetap tidak pulang-pulang. Mungkin karena kesibukan, sakit, hilang ingatan ataukah memang sudah meninggal dan tidak kembali lagi. Hanya Allah yang tahu keberadaannya. 

Orang tua sangat merindukan kehadiran anak disampingnya, tetapi kedua orang tua bisa memendam kerinduan yang penting anak-anak bahagia.Orang tua senantiasa mendoakan kebaikan anak-anaknya. Keinginan orang tua agar anaknya bahagia adalah doa yang senantiasa terpancar dari lubuk hatinya. Ucapan dan  pikiran kedua orang tua adalah doa. 

Masih ingatkah mimik kedua orang tua kita ketika mereka sedih dan bahagia. Kebahagiaan orang tua ketika melihat anak-anak mereka bahagia. Ketika perekonomian anak-anak mereka sudah baik maka orang tua akan bahagia. Ketika anak-anak mereka taat kepada Allah dan Rasulnya maka orang tua juga akan bahagia. 

Penderitaan kita seperti kemiskinan, perbuatan jahat kita, ahlak buruk kita dan semua hal negatif akan membuat kedua orang tua akan merasa sedih. Kessedihan terkadang tidak diungkapkan tetapi akan membuat mereka shock. Hal semacam itu terkadang orang tua pendam. Orang tua menyembunyikan kejelekan anak-anak mereka. Orang tua selalu menginginkan kebahgiaan anaknya. Makanya ketika mereka memilki anak yang malang nasibnya maka orang tua pasti mengatakan kepada orang lain dikampung itu bahwa anak mereka sudah berhasil dikota. 

Waktu terkadang kita tidak rasakan dan bahkan walaupun kita sudah tua tetapi masih menganggap diri masih mudah. Karena memang perubahan itu tidak kita rasakan secara langsung tetapi perubahannya sedikit demi sedikit. Apa yang kita rasakan saat ini itulah yang kita lakukan selama ini. Orang menjadi kaya karena kerja kerasnya, orang menjadi ilmuan karena menuntut ilmu, orang jadi hafidz karena rajin baca qur'an, orang jadi ust atau kyai karena ketekunan menuntut ilmu agama. Jadi apa yang kita peroleh saat ini adalah perjuangan kita masa lalu. 

Orang jadi miskin karena pada masa mudanya kurang berjuang, mereka barangkali jadi pemalas, suka nongkrong, atau sering melakukan pekerjaan sia-sia. Apalagi saat ini bisa saja dimasa akan datang akan melahirkan manusia yang kurang berahlak. Orang terutama anak-anak main hp yang berlebihan. Waktu lebih banyak disitu. Hp adalah yang utama. Mulai dari bangun hingga tidur dan bangun kembali yang utama adalah hp. Belajar mereka tinggalkan, sholat ditinggalkan, bacaan quran ditinggalkan. Orang tua diabaikan dan tidak dituruti tetapi dibantah. Seakan-akan anak sekarang ini menganggap orang tua tidak ada apa-apanya. Banyak orang tua yang mengeluhkan hal ini. 

Ketika mereka main hp maka ketika disuruh umumnya menolak untuk disuruh atau minimal mengatakan nanti atau sebentar. Terkadang orang tua dibentak, disalahkan atau dimarah-marahi. Orang tua dianggap kolot, ketika orang tua sudah jengkel saat minta tolong berkali-kali dikatakan diktator dan berbagai penolakan anak terhadap orang tuanya. 

Anak-anak sekarang ini tidak merasakan bagaimana perjuangan orang tua membesarkannya. Banyak orang tua merasa sudah putus asa dan tidak memiliki harapan lagi untuk anak-anak mereka. Banyak orang tua tidak mau lagi menyuruh dan menasehati anak-anak mereka. Karena banyak orang tua menasehati anaknya tetapi perlakuan kasar justru mereka proleh dari anak mereka. Saat itu orang tua hanya bersabar dan menahan emosi. Sebab orang tua paham bahwa apabila mereka murka maka Allah juga akan Murka. Kalau orang tua sudah murka maka Allah akan kasih kontan azabnya. Tetapi orang tua tidak seperti itu. Orang tua hanya ingin anaknya menjadi bahagia. 

Banyak orang tua yang menghadapi masa tuanya dengan tetap berjuang untuk hidup. Dulu waktu masih ada anak-anaknya dirumah mereka berjuang untuk mereka. Orang tua melakukan apa saja untuk keberhasilan anak-anaknya. Dan mereka berupaya untuk menjadikan anaknya berhasil. Tidak mengenal capek dan cemohan. Prinsip mereka adalah bagaimana anak mereka bisa makan dan sukses. 

Setelah anaknya besar mulailah 1 persatu meninggalkan mereka. Bahkan ada beberapa orang tua tidak ada lagi anaknya yang menemani. Semuanya pergi karena ada yang sudah berkeluarga, ada yang kerja didaerah lain. Jadi tinggallah mereka berdua. Dengan dimakan usia dan pisik yang sudah mulai menurun membuat mereka juga kesepian. Sekarang dia bekerja untuk memnuhi kebutuhan hidupnya dan bukan lagi bekerja untuk anak-anak mereka. 

Anak-anak mereka sudah pada matang dan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Anak-anak sudah jarang lagi datang. Orang tua hanya bisa memendam rasa rindunya kepada anak-anaknya. Sambil tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tubuhnya sudah renta sambil berharap ada anak-anak yang rutin mengunjunginya. Semoga anak-anak juga mendoakan kami. Sambil menunggu Ajal Menjemput. 

Artikel Terkait : 

Bersyukur Kepada Allah dan Berterimakasih kepada Uang

Cara mengajak uang berbicara supaya memanggil temannya masuk kedalam kehidupan kita

Hindari kata-kata negatif 

Berperasangka baik 

Ingin Kaya jangan berdiam diri tetapi lakukan upaya 

Lakukan Ihtiar atau Usaha Maksimal

Comments