Keutamaan Seorang Ibu

Ibu merupakan penyebab keberadaan kita di dunia. Tanpa seorang ibu maka kita tidak pernah ada. Dengan demikian kita harus bersyukur kepada Allah atas karunia kepada kita yaitu Ibu. 

Ibu yang mengandung kita selama 9 bulan. Dia membawa kita selama dalam kandungan kemana saja. Dalam kondisi bagaimana pun ibu selalu menyertai kita. Terasa berat kandungannya, tetapi dia tetap membawah kita. Tidak pernah mengeluh. Ihlas mengandung kita. 

Disamping mengandung kita ibu jugalah yang memasakkan keluarga,  mencuci piring,  menyapu, menyeterika dan lain-lain. Dia melakukan itu semua karena cintanya sama keluarga. 

Seorang ibu jarang tidur nyenyak dimalam hari apalagi kalau sijabang bayi telah lahir. Ibu yang mengganti pakaian basah kalau kencing, beol dll. Menyusui bila anak lapar atau haus. Itulah pekerjaan yang dilakukan setiap hari. 

Baru saja tertidur setelah semalaman mengurus bayinya, telah tiba lagi pagi hari. Saatnya mempersiapkan sarapan anggota keluarganya terutama bapak (suaminya). Karena suaminya sudah siap-siap berangkat kerja. Baca Juga : Ridha Allah Tergantung Ridha Kedua Orang Tua

Sementara kerja sibayipun terbangun dan menangis minta menyusui dan minta diurus popoknya. Jadi saat itu dipagi hari sudah melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. 

Selesai mengurus suami dan anaknya yang lain tanpa istirahat dilanjutkan dengan menyapu, mencuci piring, cuci pakaian, menjemur. Disiang hari mengambil cucian yang sudah kering. 

Disiang hari mulai lagi mempersiapkan makanan untuk suami yang akan pulang kerja. Sambil memasak dia juga melipat pakaian dan menaruhnya kelemari. Tanpa istirahat menanti suami pulang dengan mempersiapkan makanan di atas meja. Itulah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang ibu berulang-ulang tanpa istirahat. 

Makanya ada hadis yang menjelaskan tentang keutamaan seorang ibu jika dibanding ayah. 

Seorang sahabat bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, kepada siapakah seharusnya aku harus berbakti pertama kali?”. Nabi memberikan jawaban dengan ucapan “Ibumu” sampai diulangi tiga kali, baru kemudian yang keempat Nabi mengatakan “Ayahmu”

(HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Hadis di atas menjelaskan bahwa ibu harus lebih diutamakan dari bapak. Bukan sebaliknya yang terjadi saat ini. Anak-anak zaman sekarang lebih takut pada ayahnya daripada ibunya. Kalau ibunya yang minta tolong biasanya lambat direspon. Tetapi kalau ayah yang suruh cepat direspon. Mungkin barangkali sebagian besar ayah ringan tangan bila tidak cepat direspon. 

Lain halnya seorang ibu biasanya bersabar saja jika diperlakukan tidak baik oleh anaknya. Seorang ibu sangat sayang sama anaknya. Walau diperlakukan kasar sama anaknya dia tetap sabar. Itulah pengorbanan seorang ibu.

Artikel Terkait : 

Bersyukur Kepada Allah dan Berterimakasih kepada Uang

Cara mengajak uang berbicara supaya memanggil temannya masuk kedalam kehidupan kita

Hindari kata-kata negatif 

Berperasangka baik 

Ingin Kaya jangan berdiam diri tetapi lakukan upaya 

Lakukan Ihtiar atau Usaha Maksimal

Comments