Brotowali atau Daun Pahit Bisa Mengendalikan Hama Pada Tanaman Padi

Rasanya yang pahit membuat semua jenis hama bisa dikendalikan dengan menggunakan brotowali. Brotowali disamping bisa untuk obat pada manusia ternyata juga efektif untuk mengendalikan serangga. Cara pemberiannya cukup menggunakan batangnya kemudian dibelender dan mengambil sarinya. Yaitu dengan memakai kain halus untuk menyaring. 

Brotowali untuk mengendalikan hama dan penyakit

Masukkan larutan brotowali yang telah disaring kedalam tabung semprot. Tambahkan air kemudian semprotkan ke dalam tanaman yang dijadikan sasaran. Semprot secara merata kepada daun dan batang. Ujung alat semprot harus digoyang-goyangkan biar air semprotan bisa masuk juga ke dalam selah-selah padi. 

Dosis untuk pertangkinya paling tidak 50 - 100 g batang brotowali. Lakukan peyemprotan pada sore hari dengan selang paling lama 7 hari  sekali. Siklus hama biasanya 8 - 10 hari sudah terjadi perputaran metamorfosis. Mulai dari kupu-kupu, telur, ulat kemudian kepompong dan kembali kekupu-kupu. Kalau punya waktu lebih bagus lagi setiap 4 - 5 hari sekali. 

Waktu penyemprotan lebih efektif pada sore hari karena umumnya serangga keluar dari sarangnya pada sore hari. Pemberian pada saat itu efektif karena bisa mengenai serangga secara langsung. Walaupun sebenarnya bisa juga diberi pada pagi hari karena perinsipnya rasa pahit yang ditimbulkan juga melengket kebatang dan daun. 

Brotowali bisa juga dicampurkan dengan bahan lain seperti bawang putih. Untuk pertangkinya tambahkan 5 siung bawang putih. Bawang putih meiliki bau yang sangat menusuk dan juga memiliki kandungan sulfur yang bisa menanggulangi jamur dan bakteri serta virus. Perpaduan brotowali dan bawang putih memungkinkan bisa dipakai untuk menangani hama dan penyakit.

Hama besar seperti tikus juga bisa dikendalikan dengan bawang putih tersebut. Bawang putih mengeluarkan bau yang sangat tajam. Bau yang tajam bisa merusak penciuman tikus. Bau yang tajam tersebut dihindari oleh tikus.  Jadi penggunaan bawang putih ditambah brotowali bisa mengusir tikus untuk mendekati tanaman kita. 

Umumnya daya tahan pestisida setelah disemprotkan mencapai 10 hari. Lewat dari 10 hari maka pengaruhnya sudah tidak mempan lagi. Makanya dianjurkan dilakukan penyemprotan paling lama 7 hari harus disemprot lagi. Penggunaan pestisida nabati ini tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan. Karena kandungan brotowali juga baik digunakan untuk meningkatkan kesehatan manusia. 

Comments

Popular Posts