Tujuan Hidup Di Dunia
Umur manusia itu sangat terbatas tidak ada yang hidup kekal. Ini berlaku bagi semua manusia mulai dari Nabi Adam hingga saat ini semua akan berakhir dengan kematian. Tetapi perlu diketahui bahwa kematian bukanlah fase akhir dari kehidupan tetapi masih ada fase lain yang akan kita jalani. Yaitu fase alam kubur dan fase akherat.
Dunia ini sifatnya sementara dan sebelum sampai kepada kehidupan akherat kita singgah dialam kubur. Kita tidak tahu berapa lama kita akan tinggal dialam kubur. Di alam kubur manusia sudah melalui proses penantian yang sangat panjang. Konon kabarnya didalam kubur sudah ada penyiksaan. Tentu saja yang disiksa adalah yang lalai saat hidup didunia.
Tujuan hidup didunia adalah untuk beribadah kepada Allah. Mulai dari lahir hingga mati. Mulai dari bangun hingga tidur juga untuk beribadah. Setiap tarikan napas hendaknya untuk ibadah. Tidak ada pilihan lain.
Setiap perbuatan yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawabannya. Dunia ini tempatnya untuk mengumpulkan pahala. Dimana pahala itu merupakan bekal kita menuju akherat. Pahala itulah yang akan mengantarkan kita kepada kehidupan yang baik kepada kita yaitu berupa surga.
Sebaliknya apabila kita hidup dengan banyak maksiat maka itupula yang akan mengantarkan kita kepada neraka. Neraka dan surga merupakan tempat pembalasan. Jadi mulai sekarang hendaknya kita mempersiapkan diri kita untuk menuju tempat itu. Terserah kita mau memilih yang mana.
Konon kabarnya tentu saja kabarnya dari Al Quran dan Hadist mengatakan bahwa penyesalan itu dimulai setelah kita meninggal. Dan di dalam kubur mayit meminta untuk dikembalikan di dunia supaya bisa beramal kembali. Tetapi permintaan hanyalah merupakan sesuatu harapan yang so pasti tidak mungkin lagi Allah kabulkan. Baca juga : Rezeki itu diatur oleh Allah
Jadi sebelum kita meninggal persiapkanlah bekal sebanyak-banyaknya. Sebab di dunia ini adalah tempatnya untuk membangun amal sebanyak-banyaknya. Banyak amalan yang bisa kita lakukan seperti sholat, puasa, sedekah, silaturahmi, mengaji, berzikir, dan lainnya.
Jadi rugilah kita kalau tidak mau memanfaatkannya.
Comments
Post a Comment