Perubahan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan sejarah yang sangat penting bagi negara kita. Karena pada saat itu Indonesia akan merdeka dan penjajahan yang sangat panjang.  Berapa banyak darah para pejuang telah ditumpahkan untuk mewujudkannya. Dengan semangat juang yang tinggi mampu mengalahkan semua ketakutan. Baca juga : Lagu kebangsaan Indonesia Raya yang di ciptakan oleh WR. Supratman

Beberapa tokoh yang sangat berjasa dalam penyusunan naska tersebut diantaranya : Sukarno, Hatta, Achmad Soebardjo, sayuti melik, Sukarni dan lainnya berkumpul dan bersatu padu untuk merumuskan naskah tersebut dan selanjutnya akan dinyatakan kemerdekaan nantinya

Sumber : Flickr.com

Yang bertugas untuk mengetik teks proklamasi adalah Sayuti Melik. Akan tetapi sayuti melik melakukan perubahan beberapa teks yang telah ditulis tangan oleh Bung Karno. Alasan Sayuti Melik melakukan perubahan adalah ejaan dan kata yang dianggap tidak tepat.

Dengan latar belakang pendidikan guru yang pernah ditempuh oleh Sayuti Melik maka dia merasa yakin untuk merubahnya. Maka waktu itu apa yang ditulis oleh Sayuti Melik dibacakan pada pukul 10.00 di jalan Pegansaan Timur Nomor 56 pukul 10.00 yang langsung dibacakan oleh Sukarno. 

Sayuti Melik berani merubah teks asli karena dia yakin apa yang dilakukannya benar. Dia beranggapan latar belakang pendidikannya lebih mendekati karena dia adalah seorang guru. Jadi waktu itu Bung Karno tidak marah karena dengan alasan yang diungkapkan Sayuti Melik benar. 

Walaupun Bung Karno tidak marah, tetapi menurut hemat saya sebelum mengetiknya harusnya menyampaikan dahulu sebagai bentuk penghormatan kepada pemimpinnya. Tetapi saya juga sangat salut dengan Bung Karno karena tidak marah pada saat itu. Memang beliu memiliki jiwa besar dan pemimpin besar. Wajarlah kalau dia disebut bapak bangsa. 

Beberapa kata yang sempat dirubah oleh Sayuti Melik adalah kata "tempoh" dirubah menjadi tempo, huruf h dihilangkan. Selanjutnya kalimat "wakil-wakil bangsa Indonesia" diganti menjadi "Atas nama Bangsa Indonesia"  dengan menbahkan "Sukarno-Hatta"

Disamping itu Sayuti Melik juga merubah kata Djakarta, 17-8-05" dirubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05". Angka tahun 05 merupakan singkatan dari 2605 tahun showa Jepang disamakan tahun 1945.

Setelah menulis teks proklamasi, rupanya Sayuti Melik lupa mengambil teks asli tulisan tangan Bung Karno.Tetapi Alhamdulillah tulisan itu diselamatkan oleh wartawan senior Burhanuddin Muhammad Diah.

Saya sangat salut dengan para konseptor dan penulis naska proklamasi. Mereka semua menjalankan peran masing-masing. Tidak ada egois diantara mereka. Begitupula saling pengertian dan mau saling menjatuhkan. Semoga semua penduhulu kita diampuni dosanya yang telah menghantarkan kemerdekaan. 

  

Comments