Berbaktilah Kepada Orang Tua Selagi Masih Hidup
Orang yang paling dekat dengan kita adalah orang tua. Orang tua kita melakukan segalanya untuk kita. Tidak pernah menyesali apa yang mereka lakukan kepada anaknya. Siang dan malam dia mencurahkan pikirannya untuk kebahagiaan anaknya. Rela tidak makan yang penting anaknya kenyang.
Saat kita sakit terutama ibu selalu mendampingi kita. Tidur kurang untuk menjaga kita. Dia rela melakukan apa saja untuk kesembuhan. Di dalam hatinya memohon kepada Allah untuk kesembuhan kita. Tidak pernah dalam hatinya ada kata-kata penyesalan telah melahirkan kita. Dia ikhlas dan sayang kepada kita.
Banyak orang tua sering membentak anaknya tetapi itu hanya diucapannya tidak sampai kelubuk hatinya. Dia berkata demikian karena kita sendiri yang terkadang berlebihan. Misalnya orang tua minta tolong untuk diambilkan sesuatu tetapi kita sendiri terkadang lama baru merespon. Bahkan sepertinya kita terlalu sibuk dengan kegiatan seperti main hp, lektop, atau yang lainnnya.
Kalau kita masih tidak bergerak maka saat itulah orang tua terkadang jengkel. Maka timbullah kata-kata dari mereka kata yang tidak pantas. Tetapi sebenarnya kata-kata mereka itu tidak sampai kehati. Tetapi kita sebagai seorang anak hendaknya jangan sampai keluar kata-kata negatif dari orang tua kita. Karena ucapan adalah doa. Dan setiap ucapan yang diucapkan oleh orang tua kita akan tersimpan dalam pikiran bawah sadar. Dan ketika kata-kata itu sering terucap maka apa yang diucapkan oleh orang tua itu betul-betul akan terjadi.
Saat kita lapar orang tua yang menyiapkan segalanya, kita tinggal makan. Terutama ketika kita masih kecil orang tua yang melakukan itu semua. Menyapu, mencuci piring, memasak, dan lain-lain sebagainya. Tidak pernah bosan melakuksnnya. Keringat bercucuran, menahan ngantuk dan terkadang menahan capek dan lainnya.
Setelah kita besar kita meninggalkan orang tua. Misalnya ketika kita sekolah atau kerja dikota. Orang tuapun berperanan membiayai kebutuhan kita. Bahkan orang tua rela tidak membeli apa-apa untuk anak-anaknya. Anak berpakaian mahal, rapi dan terpandang. Orang tua berpakaian seadanya dan membatasi makanan. Mereka hanya memakan makan yang sederhana saja.
Ketika orang tua makan enak dia pasti mengingat kita. Tetapi mungkinkah kita melakukan hal yang sama. Itu jawaban untuk kalian semua.
Ketika orang tua mulai menua dan sakit-sakitan. Sementara anak-anaknya sudah mulai pada sikbuk. Orang tua menahan sakit tetapi anak tak kunjung datang. Orang tua berharap untuk dijenguk. Tetapi dia memahami bahwa anak-anaknya semua para sibuk. Ketika sakitnya tambah parah, ada anak masih belum muncul juga. Nanti setelah orang tua meninggal baru bisa menyempatkan diri. Tetapi itupun hanya sehari dikampung kemudian meninggalkan lagi untuk kembali ke kota.
Kedua orang tua telah pergi untuk selamanya. Hanya iman yang akan mempersatukan kita diakhiran kelak. Orang tua kita menunggu kiriman pahala dari anak-anaknya. Anak yang sholeh akan membuat orang tua tenang dialam sana. Membaca quran membuat orang tua mendapat pahala. 1 huruf 10 pahala. Mendoakan orang tua setiap selesai sholat. Hanya itu barangkali yang bisa kita balaskan keorang tua. Buatlah orang tua kita mendapat mahkota dengan hafal quran. Bentuklah generasi kita ke depan untuk mencintai quran sehingga pahala jaria generasi kita tetap jalan. Amin ....
Comments
Post a Comment