Tanah Menjadi Rusak Akibat Menggunakan Pupuk Kimia Berlebihan

Petani sudah terlanjur cinta terhadap pupuk kimia. Ibaratnya tidak bisa lagi mau menanam tanpa pupuk kimia. Umumnya pupuk kimia mengandung unsur hara yang sangat minim. Kebanyakan hanya mengandung unsur-unsur makro saja. Seperti NPK, Ca, S, O, Mg. Sebagian besar pupuk kimia merupakan pupuk tunggal, sehingga saat pemberian harus mencampurnya. Itupun pencampuran harus mengikuti petunjuk yang benar. Sebab pencampuran yang kurang tepat akan mengakibatkan terbentuknya senyawa kimia yang tidak bisa diurai oleh tanaman sehingga menjadi bahan yang mengendap dalam tanah. Akibat akumulasi pupuk kimia yang banyak tersebut maka secara pelan-pelan tanah akan menjadi rusak. 

Tanaman menyerap makanan dari tanah dalam bentuk unsur bukan dalam bentuk senyawa. Terkadang pemberian pupuk kimia yang beragam dengan teknik yang kurang tepat menyebabkan terjadinya ikatan kimia. Ikatan kimia ini akan menumpuk terus menerus kalau tidak diimbangi dengan pupuk organik. 

Secara teori pupuk kimia yang diberikan kepada tanaman tanaman tidak semua langsung masuk ketanaman. Sebagian membentuk ikatan kimia, mengalir dan menguap. Hanya sebagian kecil yang mampu diserap oleh tanaman. 

Pupuk kimia menyebabkan rusaknya sifat fisik tanah dan sifat biologis tanah. Hal ini terjadi karena tanah menjadi keras. Kerasnya tersebut terjadi karena porositas tidak terbentuk karena akar tidak mampu menembus tanah. Begitupula mikroba tanah yang selama ini mengolah organik menjadi pupuk tidak ada lagi karena matinya mikroba tersebut akibat pupuk kimia dan pestisidah kimia.  Jadi solusi untuk memperbaiki tanah adalah dengan memakai organik karena mengandung bakteri pengurai. Mikroba pengurai itulah yang bisa mengurai organik menjadi pupuk dan mengurai senyawa menjadi unsur kimia yang bisa diserap oleh tanaman. 

Kerusakan tanah ditandai oleh kerasnya tanah dan susah ditembus oleh akar. Hasil tananan tidak bisa lagi maksimal karena tanaman tergantung pupuk kimia. Apabilah tanaman tidak diberi pupuk maka tanaman tidak bisa lagi tumbuh maksimal. Hal ini terjadi karena organik yang ada dalam tanah tidak ada lagi yang mengurainya. Mikroba pengurai dalam tanah  tidak mampu lagi berfungsi dengan baik karena tekanan kimia yang ada pada pupuk kimia tersebut. 

Salah satu solusinya adalah kembali menggunakan pupuk organik dan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan kembali menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati yaitu pestisida yang terbuat dari daun-daunan yang mengandung zat yang bisa membunuh atau mengusir serangga. 

Beberapa pupuk organik yang sering kami rekomendasikan dan tebukti efektif untuk memperbaiki tanah dan tanaman adalah pupuk Biomon dan pupuk Super ACI. Pupuk Biomon mengandung unsur hara makro dan mikro. Biomon juga mengandung mikroba pengurai yang mampu mengubah an organik dan organik  menjadi pupuk organik. Biomon juga bisa dipakai sebagai starter untuk membuat pupuk organik. 

Pupuk super aci mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk aci mampu mendongkrak hasil sekitar 40 sampai 100 %. Pupuk aci mampu mengurai ikatan kimia yang ada dalam tanah menjadi unsur hara yang siap digunakan oleh tanaman. 

Demikianlah penjelasan kami tentang pupuk kimia dan pupuk organik. Semoga bermanfaat. 

Oleh : Amran, S.P., M.Si
085397277984

Comments