Budidaya Ikan Lele Pada Galon Bekas Dan Tempat Cat

Ikan lele merupakan sumber protein yang sangat baik untuk dikonsumsi. Ikan lele rasanya sangat lembut ketika dikonsumsi. Rasanya enak dan gurih. Akan tetapi ikan lele sangat jarang dijumpai dipasar. Hanya tempat-tempat tertentu yang biasa menjual. Mengingat ikan lele sebagai sumber gizi maka merupakan suatu peluang untuk mengembang biakkannya. 

Ikan lele sebenarnya tidak terlalu susah untuk membudidayakannya. Banyak orang yang membuat kolam disekitar rumah untuk dijadikan tempat budidaya. Misalnya kolam seluas 2 m x 2 m bisa menebar lebih dari 1000 ekor. Biasanya banyak dari mereka hanya memulainya dari sekedar hobbi tetapi lama kelamaan bisa menjadi komersial. 

Seperti salah seorang teman atas nama Dg. Tawang  yang ada di Pallangga mereka memelihara sampai sekarang sudah mencapai puluhan ribu ekor ikan dan bahkan sudah membuat penangkaran bibit ikan lele. Harga bibit yaitu kisaran Rp.350 hingga lebih dari Rp. 1000. 

Daeng Tawang sudah memiliki omset perbulan mencapai puluhan juta dan bahkan dengan usahanya tersebut sudah bisa membeli mobil, sawah, empang dan tanah. Dengan lahan kolam yang tidak terlalu luas sudah begitu besar omsetnya. 

Itupun kerjanya sangat santai dia hanya memberi makan kepada ikannya 1 - 2 kali sehari. Makanan yang diberikan berupa perut ayam potong. Sebelumnya dimasak kemudian dicincang. Dan selanjutnya diberikan kepada ikannya. 

Kalau kita membeli bibit yang harga 350 rupiah maka dalam jangka 3 bulan sudah bisa 3 ekor mencapai 1 kg. Saya sendiri telah memelihara 3 - 5 ekor pergalon. Dan sampai umur 3 bulan besarnya juga sudah cukup lumayan.  Disamping pakai galon kita juga bisa menggunakan tempat cat. Dan mengenai makannya untuk pemula kita bisa menggunakan pelet atau makanan ikan yang butir kecil. Kecuali kalau sudah besar kita bisa memberi perut ayam (usus)

Saya juga pernah memberi sisa-sisa nasi ternyata ikan lele juga memakannya. Atau dedak juga bisa. Hanya saja kalau pakai galon atau tempat cat biasanya cepat kotor kalau diberi dedak atau bekatul. Potongan-potongan kangkung juga dimakan. Cacing juga bisa diberikan sekali-sekali. Kodok juga bisa. Bahkan kalau kita beli ikan laut isi perutnya juga bisa diberikan. 

Dan setiap 3 hari sekali baiknya diganti air karena biasanya sudah tumbuh lumut. Atau pada saat ikan leleh sudah sering nongol ke atas untuk ambil napas. Itu menandakan air sudah kekurangan oksigen. 

Oleh Amran, S.P., M.Si

085397277984 

Comments